Kecamatan Batang Pamerkan Digitalisasi Layanan Desa di Batang Expo 2022

  • Aug 22, 2023
  • Desa Kalisalak

Batang – Kecamatan Batang memamerkan digitalisasi layanan pemerintahan di perhelatan Batang Expo 2022. Seluruh desa dan kelurahan punya layanan digitalnya masing-masing. Mulai dari aplikasi hingga website. Digitalisasi itu diunggulkan sebagai bentuk keterbukaan dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan. Informasi bisa diakses dari mana saja melalui genggaman. Hal itu tergambar dari desain stan yang ditampilkan. LCD besar menyambut pengunjung untuk memberikan berbagai informasi seputar Kecamatan Batang. Boks layanan digital yang biasa terpajang di kantor-kantor desa maupun kelurahan juga dipamerkan. Konsepnya adalah desa dalam genggaman.

“Ini salah satu keunggulan kecamatan kami. Kami mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan informasi tentang desa. Seluruh desa sudah menerapkan digitalisasi layanan. Silahkan bagi warga yang kepo bisa mengunjungi stan kami,” ujar Camat Batang Luksono Pramudito pada Jawa Pos Radar Semarang, Kamis (19/5).  Seluruh desa di Kecamatan Batang sudah punya layanan aplikasi berbasis android. Total ada 12 aplikasi, yaitu WKW, Sirobel, Basoka, Simoku, Sikece, Iwak, Instan, Singajir, Indek, Pajang Rapi, Takon Deso, dan Impas. Aplikasi tersebut bisa di download di Play Store. Sementara untuk sembilan kelurahan lainnya membuka layanan digital melalui website. “Setelah digarap, ternyata di setiap desa itu punya SDM yang bisa mengerjakan hal tersebut. Mereka melek teknologi, sehingga bisa membuat konsepnya sendiri. Aplikasi itu semula hanya dimiliki Desa Kalipucang Wetan saja dengan WKW atau Warta Kalipucang Wetan. Sekarang konsepnya bisa diterapkan di seluruh desa di Kecamatan Batang,” ucapnya.  Layanan digital itu mempermudah masyarakat dalam pengurusan surat-surat, melihat informasi desa, JDIH, PPID, dan lain sebagainya. Ada juga ruang bagi UMKM. Mereka bebas menjajakan produknya hanya dengan membuat akun di laman yang disediakan.  Pengguna layanan itu pun bisa langsung terhubung dengan pelaku UMKM. Baik untuk menanyakan produk maupun bertransaksi. Tidak ada biaya administrasi bagi pelaku UMKM maupun masyarakat umum. “Konsepnya sama, sesuai program prioritas Dana Desa. Tapi, nama, fitur dan model sesuai desa masing-masing. Sekarang program ini jadi ikon di Kecamatan Batang,” timpal Bambang Edi Sudarmanto, Sekdes Kalipucang Wetan. Berdasarkan pengetahuannya, baru di Kecamatan Batang yang menerapkan digitalisasi melalui aplikasi itu. Karena semua desa sudah punya aplikasinya sendiri.

 

©RADARSEMARANG.ID